Watampone, (Humas KUA TRT) – Sejak dilauncingnya Gerakan Sejuta Koin Wakaf untuk Pengembangan Pondok Pesantren dan Madrasah yang ada di Sulawesi Selatan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, maka seluruh satker yang ada di tingkat kanwil kemenag provinsi maupun yang ada di tingkat Kemenag kabupaten/kota langsung merespon program tersebut.
Launching Gerakan Sejuta Koin pun dilakukan oleh seluruh satker di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Bone baik Kantor Urusan Agama (KUA), Madrasah maupun Pondok Pesantren. Hasil pengumpulan wakaf koin setiap unit kerja disetor langsung pada bagian Penyelenggaran Zakat dan Wakaf Kantor Kemenag Bone.
Bertempat di ruang Penzawa, Jumat (11/3/2021) nampak Kepala KUA Tanete Riattang Timur Abdurahim Riduang, S.Ag., M.HI menyerahkan langsung hasil pengumpulan wakaf koin kepada staf Penyelenggara Syariah Kantor Kemenag Bone Rudianto, SE sebagai pegawai yang dipercayakan untuk mengumpulkan hasil wakaf gerakan sejuta koin dari setiap satker dilingkup Kemenag Bone.
"Alhamdulillah, uang wakaf sudah diserahkan ke Kemenag, semoga yang menyumbang di beri umur panjang sehat selalu dan dimurahkan rezkinya," kata kepala KUA melalui pesan singkat Whatshapp (WA).
Dan dilain waktu ia pun mengucapkan terima kasih atas atensi dan partisipasi seluruh pegawai KUA Tanete Riattang Timur dalam menyukseskan Gerakan Sejuta Koin untuk Wakaf Pendidikan Pondok Pesantren dan Madrasah
"Kami ucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya atas sumbangsih dan partisipasi seluruh pegawai KUA Tanete Riattang Timur dalam menyukseskan Gerakan Sejuta Koin untuk Wakaf Pendidikan, semoga amalan yang kita lakukan bermanfaat bagi pengembangan pendidikan di Sulawesi Selatan," harapnya.
Untuk diketahui Gerakan Wakaf Sejuta Koin tersebut Sebagai tindak lanjut dari penyampaian Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Sulawesi Selatan tentang Gerakan Sejuta Koin Wakaf Pendidikan Madrasah dan Pondok Pesantren. Gerakan tersebut dicanangkan oleh Khoironi berawal dari kepedulian beliau pada madrasah dan pondok pesantren yang sebagian masih terlihat memprihatinkan walau keduanya telah memberi kontribusi yang sangat besar dalam memajukan pendidikan di Indonesia. (Rusman)