Bajoe, (Humas KUA TRT) - Melihat masih banyaknya ummat islam yang belum bisa membaca Alquran. Hal ini membuat salah seorang penyuluh Fungsional Azizah, S.Sy., SH adakan sosialisai sekaligus lakukan program pemberantasan Buta Aksara al-Qur'an (BTQ) pada masyarakat suku Bajo Kelurahan Bajoe Kamis, (25/2/2021).
Program pemberantasan BTQ ini merupakan tanggung jawab Kementerian Agama yang dilakukan oleh Penyuluh Agama Islam.Dari pantauan kami mereka sangat antusias mengikuti program tersebut. Hal ini didorong oleh keinginan mereka untuk mulai belajar ilmu agama, sedikit demi sedikit mereka juga sudah mulai bergabung dengan jamaah di masjid untuk yasinan. Selain belajar Al-quran, masih banyak hal yg mereka ingin ketahui, mulai dari cara bersuci, shalat dan hal-hal yg berkaitan dgn kehidupan berumah tangga.
"Alhamdulillah, akhirnya kami dipertemukan dengan penyuluh agama islam yg bersedia membimbing kami," ungkap ibu Mamma.
"Uemmekang elo (Bahasa Bugis) kasi' semoga sy bisa tahu mengaji," Tambah ibu Bolong.
Disisi lain dalam proses pembelajaran terkadang mengundang rasa sedih dan haru karena belajar diusia senja tdk semudah belajar diusia muda. Terlebih kondisi lingkungan mereka yg kurang mendukung, mereka berada pd masyarakat yg terbelakang dari segi ekonomi dan pendidikan sehingga dlm pergaulan mereka cenderung menutup diri. Dalam proses belajarpun mereka lebih senang di rumah.
Program ini terlaksana dibeberapa titik dgn memberdayakan tokoh masyarakat setempat yg memiliki kemampuan dibidangnya yang sebelumnya sudah dibimbing dan diberi pembinaan serta dorongan semangat untuk terus belajar.
"Program ini dilaksanakan dibeberapa titik dgn memberdayakan masyarakat setempat yg sudah memiliki kemampuan dibidangnya yang sebelumnya memang sudah kita berikan pembinaan dan bimbingan serta dorongan semangat untuk terus belajar agar masyarakat suku bajo kedepannya bisa lebih baik," kata azizah penuh semangat. (Rusman)